Rumah tradisional Korea dikenal dengan nama hanok. Mari kita kenali rumah tradisional yang memiliki sifat menyatu dengan alam sekitarnya tersebut.
Hanok tipe giwajip, rumah tradisional Korea yang atapnya terbuat dari genting. Rumah tipe ini biasanya dihuni oleh kalangan atas. (Foto: bzo/Wikipedia)
Meskipun demikian, ada perbedaan desain hanok berdasarkan daerah. Di daerah utara yang lebih dingin, rumah dibangun berbentuk segi empat tertutup agar lebih baik dalam menyimpan panas. Sementara di daerah tengah, rumah berbentuk “L” sedangkan di selatan, rumah berbentuk “I”.
Selain daerah, bentuk-bentuk hanok juga berbeda berdasarkan status sosial pemiliknya. Untuk kalangan atas–dikenal dengan kelas yangban–rumah memiliki atap dari genting yang disebut giwa. Rumah tersebut disebut giwajip. Rumah-rumah umum memiliki atap dari jerami. Sebutan untuk rumah ini adalah chogajip.
Chogajip, tipe lain hanok, adalah tipe rumah tradisional yang umum digunakan di Korea. (Foto: Diruwiki/Wikipedia)
Hanji, kertas tradisional, digunakan untuk mengisi jendela dan pintu. Hanji juga digunakan untuk dinding. Hanji yang dilapisi minyak digunakan untuk lantai.
Lantai hanok tidak menempel pada tanah. Ada ruang untuk ondol yang menggunakan pemanas di bawah ruangan. Ruangan dibuat tidak terlalu besar agar panas yang dihasilkan sistem ondol bisa efektif. Karena lantai sudah dihangatkan, orang Korea tidak menggunakan kursi atau ranjang. Mereka duduk atau berbaring langsung di lantai.
Salah satu sudut dalam hanok. Biasanya hanok dilengkapi dengan ondol, sistem penghangat di bawah lantai.
Sekedar informasi tambahan, Korea Tourism Organization menyebutkan bahwa ada penelitian ilmiah yang menemukan bahwa hanok baik untuk penyakit kulit dan beberapa keuntungan medis lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar